Selasa, 28 April 2020
Pecel sayuran
Pecel sayuran sehat ya gaes.... mudah membuatnya, semua sayuran hanya direbus setelah dibersihkan dan dicuci dengan air bersih yang diberi sedikit garam.
Bumbu pecelnya?? tenang.....paling praktis, beli jadi saja...hehe........tinggal diseduh dengan air panas, selesai dech!!
Serba rebusan, dengan bermodalkan dua bungkus bumbu pecel beli jadi, jadilah pecel rumahan yang praktis, dan tentunya sehat. Sebenarnya dalam pendapatku semua makanan itu sehat, asalkan tentu saja divariasi, tidak monoton hanya fokus pada satu item yang disuka saja, sebab masing-masing makanan mengandung khasiat dan manfaat tersendiri bagi tubuh kita.
aneka sayur (tergantung stock saja) direbus ditambah kentang rebus dan sebagai tambahan protein dalam menu hari ini, tambahkan telur rebus sebagai pelengkapnya. Lebih afdal dilengkapi kerupuk sebenarnya hanya saya nggak sempat menggorengnya jadi tak ikut tampil, begitu juga kentang rebus tak bisa ikut mejeng karena belum dikupas hehee...
Makan sayuran sangat penting bagi tubuh kita, meskipun tak bisa selalu ada hadir bersama disetiap menu makan kita, tapi setidaknya frekuensi kehadirannya perlu diperbanyak, begitulah kata-kata bijak dibidang pergizian.
ok, selamat menikmati
Gudeg
sumber foto: dari Internet
Ingat Gudeg, ingat Yogya
meskipun tidak lagi menjadi makanan rakyat karena harganya termasuk mahal. Jika dulu banyak dijumpai mbok-mbok pedagang gudeg eceran di pinggir jalan untuk sarapan pagi, dimana kita bisa beli sepincuk atau sebungkus saja, kini hampir semua warung Gudeg menjadi rumah makan mewah dan mahal, sebagian yang kategori legendaris pelanggannya bejibun sampai harus ngantiiiii.....
Gudeg termasuk makanan kesukaanku, meski di rumah tak ada temannya, maksudku jika sesekali ingin makan gudeg, bisa beli di toko Gudeg dan hanya untuk dimakan sendirian saja, berhubung pada nggak suka, kecuali tak ada makan lainnya barulah suami dan ananda ikut makan juga.😁
Foto 1: gudeg kendil
ini hanya tentang ukuran porsi dan tampilan untuk menunjukkan keoutentikan, kekhas-an dan ketradisionalan belaka supaya lebih keren saja. Rasa dan varian menunya sama saja dengan kemasan yang tidak mengguakan kendil.
Foto 4: Gudeg Kaleng
jaman makin berkembang, dan globalisasimemungkinkan gudeng dalam kemasan kaleng agar lebih awet dan bisa dinikmati oleh orang-orang diseluruh dunia tanpa khawatir basi meskipun perlu waktu beberapa lama untuk sampai ke meja makan anda.
oke.....selamat menikmati gudeng dari Daerah Istimewa Yogyakarta, hmm#jadi pengin
Ingat Gudeg, ingat Yogya
meskipun tidak lagi menjadi makanan rakyat karena harganya termasuk mahal. Jika dulu banyak dijumpai mbok-mbok pedagang gudeg eceran di pinggir jalan untuk sarapan pagi, dimana kita bisa beli sepincuk atau sebungkus saja, kini hampir semua warung Gudeg menjadi rumah makan mewah dan mahal, sebagian yang kategori legendaris pelanggannya bejibun sampai harus ngantiiiii.....
Gudeg termasuk makanan kesukaanku, meski di rumah tak ada temannya, maksudku jika sesekali ingin makan gudeg, bisa beli di toko Gudeg dan hanya untuk dimakan sendirian saja, berhubung pada nggak suka, kecuali tak ada makan lainnya barulah suami dan ananda ikut makan juga.😁
Foto 1: gudeg kendil
ini hanya tentang ukuran porsi dan tampilan untuk menunjukkan keoutentikan, kekhas-an dan ketradisionalan belaka supaya lebih keren saja. Rasa dan varian menunya sama saja dengan kemasan yang tidak mengguakan kendil.
Foto 2:Gudeg Besek
Ini juga hanya masalah kemasan yang akan mempengaruhi harga paketnya. Harga besek anyaman bambu lebih murah dibandingkan kendil. isi paket standarnya sama, kita masih bisa minta tambahan beberapa item yang tidak termasuk dalam paket seperti misalnya tahu/tempe bacem, usus sapi, gepuk daging sapi, dll. Sekarang ini kemasan besek banyak digantikan dengan dos.
Foto 3: nasi gudeng satu porsi
aslinya dibungkus daun, atau dipincuk bila makan di tempat. tapi tidak menutup kemungkinan seiring jaman bisa jadi akan dibungkus dengan kertas nasi, tapi mungkin akan tetap dipertahankan kehadiran daun karena ketradisionalitasannya disitu. Untuk makan di tempatpun akhirnya biasa menggunakan piring baik dialas dau ataupun tidak
Foto 4: Gudeg Kaleng
jaman makin berkembang, dan globalisasimemungkinkan gudeng dalam kemasan kaleng agar lebih awet dan bisa dinikmati oleh orang-orang diseluruh dunia tanpa khawatir basi meskipun perlu waktu beberapa lama untuk sampai ke meja makan anda.
oke.....selamat menikmati gudeng dari Daerah Istimewa Yogyakarta, hmm#jadi pengin
Rabu, 15 April 2020
Nasi ayam briyani ala saya
Sukses !! Lezat !
Meskipun nasi biasa (bukan beras basmati seperti aslinya di India sana) , paduan Ayam dan kentang serta bumbu rempah yang banyak, sekomplit mungkin dengan tentu saja menyesuaikan stock dapur dan isi kulkas, Namun memberikan hasil yang bukan saja tidak mengecewakan, tapi super !! Dalam artu diterima oleh semua yang menikmatinya dengan respon lezat!!, Alhamdulillah.
Dah gitu aja,(untuk resepnya monggo googling aja yaa ...., sudah banyak bertebaran dimana-mana)
Langganan:
Postingan (Atom)